Prinsip Dasar Dalam Perancangan Tipografi
Sintaksis Tipografi
Dalam ilmu bahasa, sintaksis berarti penyusunan kata-kata dalam bentuk
dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata
bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk
kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat, dan
objek.
Sedangkan sintaksis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah
proses penataan elemen-elemen visual ke dalam kesatuan bentuk yang kohesif.
Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang terkecil
yaitu huruf, kata, garis, kolom, dan margin.
Sintaksis tipografi tidak memiliki aturan yang baku. Namun dalam proses
perancangan tipografi, penggunaan logika-logika dan prinsip-prinsip persepsi
visual yang diterapkan dalam setiap pendekatan kreatif akan secara bertahap
melahirkan suatu sistematika penataan elemen-elemen visual huruf.
Di bawah ini adalah contoh monogram, yaitu lambang atau logo yang terbentuk dari penggabungan dua
buah huruf.
A + N A – Z
2)
Persepsi Visual
Tugas seorang perancang grafis adalah menciptakan sebuah kesatuan
visual yang mudah dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap prinsip persepsi
visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola
visual.
Ilustrasi berikut adalah contoh dari tendensi alami dari mata dalam
melihat sebuah pola visual.
Similarity
Objek yang sama akan terlihat secara bersamaan sebagai kelompok. Hal
ini dapat ditentukan lewat bentuk, warna, arah, dan ukuran.
Tendensi :
Mata akan mengelompokkan kotak-kotak yang miring sekaligus melihat
tanda tambah atau silang.
|
|
Continuation
Penataan visual yang dapat menggiring gerak mata mengikuti ke sebuah
arah tertentu.
Tendensi
:
Gerak
mata akan mengikuti ke arah kanan.
|
|
Proximity
Sebuah kesatuan atau pengelompokan yang terbentuk karena adanya
korelasi antara elemen-elemen yang saling berdekatan.
Tendensi :
Pandangan mata akan menuju pertama kali kepada kelompok yang terdiri
dari empat buah elemen yang saling berdekatan.
|
|
Closure
Bentuk yang tertutup atau menyambung
terlihat lebih stabil.
Tendensi :
Tanpa disadari mata akan mencoba menyambung bagian dari lingkaran
yang terputus.
|
|
Contoh sederhana dari proses perancangan dalam desain tipografi yang
menerapkan beberapa prinsip persepsi visual untuk mencapai kesatuan rancangan
yang kohesif.
|
Naskah dasar yang belum diolah ke dalam rancangan tipografi
|
|
Menggunakan satu jenis huruf dengan mengubah parameter tipografi guna
memberikan penekanan lewat pengelompokan berbagai ukuran huruf (similarity), menyusun alur visual
naskah sesuai dengan penekanan informasi (continuation),
penerapan tata-letak atau sering disebut layout
yang berdasarkan pada kelompok besar kecilnya ukuran huruf (proximity), keseimbangan leading (closure).
|
|
Menambah penekanan dengan mengubah parameter pada berat dan
kemiringan huruf serta kerning.
|
|
Gelap terang warna menunjukkan variasi parameter yang digunakan.
|
3)
Focal Point
Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan
menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi
penglihat lewat pokok penekanan (focal
point). Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menciptakan focal point dengan
berbagai kemungkinan. Contoh :
Ketika sebuah elemen terisolasi (kata yang dilingkari) dari kelompok
elemen yang lain maka elemen itu akan menjadi focal point. Dengan melakukan pemisahan, sebuah elemen akan menjadi
properti visual yang penting.
Pada desain sampul buku ini focal
point terletak pada nama penulisnya dengan mengubah parameter pada ukuran
huruf.
4)
Grid Systems
Sebuah grid diciptakan
sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah
ruang. Grid Systems digunakan sebagai
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems
seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga
konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid
systems dalam desain grafis adalah untuk
menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara
estetik.
Berbasis pada golden section,
proporsi yang identik dengan luas halaman akan menghasilkan perhitungan rasio
lebar margin sebagai berikut :
-
Margin atas = 3
-
Margin bawah = 6
-
Margin luar = 4
-
Margin dalam =2
Golden section adalah sebuah konsep dasar yang digunakan untuk menghasilkan proporsi
yang sempurna untuk keperluan pemecahan ruang. Diagram di samping ini
menunjukkan suatu cara mencari titik pertemuan (golden mean) untuk mengkonstruksi sebuah bentuk persegi empat.
-
Diawali dengan sebuah
garis ‘ab’
-
Segitiga terbentuk dari
setengah ‘ab’ (garis vertikal ‘bc’)
-
Aksis ‘c’ dan ‘b’
menghasilkan titik ‘s’
-
Aksis ‘a’ dan ‘s’
menghasilkan titik ‘g’
-
Garis ‘ab’ terbagi
menjadi ‘M’ dan ‘m’
-
Akhirnya panjang ‘M’
membentuk tinggi persegi-empat
Walaupun tidak ada aturan-aturan yang baku mengenai penentuan besarnya
margin, namun pemanfaatan ukuran margin yang tepat dapat memberikan dampak
visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang sama besar akan lebih cepat
membosankan, sedangkan ukuran margin yang tidak sama besar dapat menciptakan
ruang asimetris yang lebih dinamis.
Perbandingan margin yang sama besar dan magin yang asimetris dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Margin yang sama besar Margin
yang asimetris
Grid systems sangat diperlukan sebagai dasar pola dalam menyusun huruf dan gambar
dalam jumlah yang banyak, seperti buku, brosur, catalog, surat kabar, dan
majalah. Untuk rancangan yang berjumlah satu halaman atau sedikit, penerapan grid systems sering diabaikan.
Beberapa terminologi dan satuan ukuran yang digunakan dalam sebuah
rancangan grafis yang menggunakan grid
systems :
Grid systems dalam sebuah rancangan grafis digunakan sesuai dengan kebutuhan
komposisi, ada yang hanya menggunakan satu buah kolom vertikal hingga multi
kolom yang menggunakan dua titik koordinat X dan Y (horizontal-vertikal). Grid systems difungsikan sebagai
perangkat bantu dalam memonitor setiap penempatan elemen-elemen visual pada
sebuah bidang rancangan.
Ukuran kertas merupakan salah satu awal keputusan dalam menentukan
sebuah komposisi desain cetak.
5)
Alignment
Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris (alignment) memiliki peranan penting sebagai penunjang legibility serta estetika dari
rancangan. Huruf-huruf dalam beberapa baris dapat disejajarkan dengan lima cara
sebagai berikut :
Rata kiri (flush left)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian kanan
susunan huruf menghasilkan bentuk irregular yang memberi kesan dinamis.
Rata kanan (flush right)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang
pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir setara.
Rata tengah (centered)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan
jumlah huruf yang seimbang pada tiap barisnya.
Rata kiri-kanan (justified)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang. Keteraturannya memberikan
kesan yang bersih dan rapi. Namun, jarak antarkata harus diperhatikan bila
jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.
Asimetris (random)
Penataan ini berbeda dengan empat cara penataan di atas. Setiap baris
disusun secara acak (random) sehingga
tidak ada pola baris yang dapat diprediksi panjangnya ataupun penempatannya.
Dalam sebuah eksekusi perancangan halaman (page makeup), ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena
secara optis kehadirannya dapat mengganggu estetika rancangan, yaitu :
Widow
Satu baris pendek yang merupakan baris terakhir dari sebuah paragraph
yang berdiri tunggal dan hadir menjadi baris pertama pada halaman berikutnya.
Satu buah kata yang tersisa di baris terakhir dalam sebuah paragraph disebut
juga widow
Orphan
Satu baris pendek yang merupakan baris pertama dari sebuah paragraph
yang berdiri tunggal dan menjadi baris terakhir dalam sebuah halaman.
Block
Tiga atau empat buah tanda sambung (hyphens)
yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa baris yang berurutan dalam sebuah
halaman.
River
Sebuah bentuk yang terjadi karena adanya jarak antar-kata dari beberapa
baris yang berurutan dan membentuk sebuah bidang putih seperti alur sungai.
Komentar
Posting Komentar