Persepsi Visual
1)
Persepsi Visual
Tugas seorang perancang grafis adalah menciptakan sebuah kesatuan
visual yang mudah dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap prinsip persepsi
visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola
visual.
Ilustrasi berikut adalah contoh dari tendensi alami dari mata dalam
melihat sebuah pola visual.
Similarity
![]()
Tendensi :
Mata akan mengelompokkan kotak-kotak yang miring sekaligus melihat
tanda tambah atau silang.
|
|
Continuation
![]()
Tendensi
:
Gerak
mata akan mengikuti ke arah kanan.
|
|
Proximity
Sebuah kesatuan atau pengelompokan yang terbentuk karena adanya
korelasi antara elemen-elemen yang saling berdekatan.
![]()
Pandangan mata akan menuju pertama kali kepada kelompok yang terdiri
dari empat buah elemen yang saling berdekatan.
|
|
Closure
![]()
Tendensi :
Tanpa disadari mata akan mencoba menyambung bagian dari lingkaran
yang terputus.
|
|
Contoh sederhana dari proses perancangan dalam desain tipografi yang
menerapkan beberapa prinsip persepsi visual untuk mencapai kesatuan rancangan
yang kohesif.
![]() |
Naskah dasar yang belum diolah ke dalam rancangan tipografi
|
![]() |
Menggunakan satu jenis huruf dengan mengubah parameter tipografi guna
memberikan penekanan lewat pengelompokan berbagai ukuran huruf (similarity), menyusun alur visual
naskah sesuai dengan penekanan informasi (continuation),
penerapan tata-letak atau sering disebut layout
yang berdasarkan pada kelompok besar kecilnya ukuran huruf (proximity), keseimbangan leading (closure).
|
![]() |
Menambah penekanan dengan mengubah parameter pada berat dan
kemiringan huruf serta kerning.
|
![]() |
Gelap terang warna menunjukkan variasi parameter yang digunakan.
|
2)
Focal Point
Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan
menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi
penglihat lewat pokok penekanan (focal
point). Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menciptakan focal point dengan
berbagai kemungkinan. Contoh :



Pada desain sampul buku ini focal
point terletak pada nama penulisnya dengan mengubah parameter pada ukuran
huruf.
3)
Grid Systems
Sebuah grid diciptakan
sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah
ruang. Grid Systems digunakan sebagai
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems
seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga
konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid
systems dalam desain grafis adalah untuk
menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara
estetik.

-
Margin atas = 3
-
Margin bawah = 6
-
Margin luar = 4
-
Margin dalam =2

-
Diawali dengan sebuah
garis ‘ab’
-
Segitiga terbentuk dari
setengah ‘ab’ (garis vertikal ‘bc’)
-
Aksis ‘c’ dan ‘b’
menghasilkan titik ‘s’
-
Aksis ‘a’ dan ‘s’
menghasilkan titik ‘g’
-
Garis ‘ab’ terbagi
menjadi ‘M’ dan ‘m’
-
Akhirnya panjang ‘M’
membentuk tinggi persegi-empat
Walaupun tidak ada aturan-aturan yang baku mengenai penentuan besarnya
margin, namun pemanfaatan ukuran margin yang tepat dapat memberikan dampak
visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang sama besar akan lebih cepat
membosankan, sedangkan ukuran margin yang tidak sama besar dapat menciptakan
ruang asimetris yang lebih dinamis.
Perbandingan margin yang sama besar dan magin yang asimetris dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Margin yang sama besar Margin
yang asimetris


Grid systems sangat diperlukan sebagai dasar pola dalam menyusun huruf dan gambar
dalam jumlah yang banyak, seperti buku, brosur, catalog, surat kabar, dan
majalah. Untuk rancangan yang berjumlah satu halaman atau sedikit, penerapan grid systems sering diabaikan.
Beberapa terminologi dan satuan ukuran yang digunakan dalam sebuah
rancangan grafis yang menggunakan grid
systems :

Grid systems dalam sebuah rancangan grafis digunakan sesuai dengan kebutuhan
komposisi, ada yang hanya menggunakan satu buah kolom vertikal hingga multi
kolom yang menggunakan dua titik koordinat X dan Y (horizontal-vertikal). Grid systems difungsikan sebagai
perangkat bantu dalam memonitor setiap penempatan elemen-elemen visual pada
sebuah bidang rancangan.
Ukuran kertas merupakan salah satu awal keputusan dalam menentukan
sebuah komposisi desain cetak.

4)
Alignment
Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris (alignment) memiliki peranan penting sebagai penunjang legibility serta estetika dari
rancangan. Huruf-huruf dalam beberapa baris dapat disejajarkan dengan lima cara
sebagai berikut :
Rata kiri (flush left)


Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang
pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir setara.
Rata tengah (centered)

Rata kiri-kanan (justified)

Asimetris (random)

Dalam sebuah eksekusi perancangan halaman (page makeup), ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena
secara optis kehadirannya dapat mengganggu estetika rancangan, yaitu :
Widow

Orphan
Satu baris pendek yang merupakan baris pertama dari sebuah paragraph
yang berdiri tunggal dan menjadi baris terakhir dalam sebuah halaman.
Block
Tiga atau empat buah tanda sambung (hyphens)
yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa baris yang berurutan dalam sebuah
halaman.

River
Sebuah bentuk yang terjadi karena adanya jarak antar-kata dari beberapa
baris yang berurutan dan membentuk sebuah bidang putih seperti alur sungai.

Komentar
Posting Komentar