Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Kombinasi yang dapat menyebabkan Kekontrasan

Menurut Freddy Adiono Basuki (2000), kombinasi yang dapat menyebabkan kekontrasan adalah : Tebal-tipisnya huruf, menyangkut berat dan ringannya, tebal dan tipis, serta kesan kuat-lemahnya huruf. Besar-kecilnya huruf, terletak pada besar kecil skala perbandingan ukuran dengan satu tipe keluarga huruf. Keras-lembutnya huruf, kekontrasan pada sensasi karena perbedaan tipe huruf. Lebar-sempitnya huruf, kekontrasan adalah ukuran horisontal huruf, jauh dekat, sempit ke lebar dan tinggi ke luas. Tegak-miringnya huruf, kekontrasan tetap dinamis, tegak lurus ke kaku dan berhenti menuju ke sesuatu. Padat konturnya huruf, kekontrasan berkait dengan penuh dan kosong, posisitf dan negatif, hitam ke putih, hidup dan mati Padat bergeraknya huruf, menyangkut kekontrasan antara penuh dengan bagian-bagian, lengkap dan tidak lengkap, tenang dan kacau.

Pengertian Karakteristik Huruf

Karakteristik Fisik Huruf Karakteristik huruf merupakan watak atau kekhasan huruf dari A sampai Z. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan dan efek visual tersendiri. Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk dasarnya ( regular ) tetapi tetap memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan kemiringan.

Pengertian Script Monospace dan Miscellaneous

Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. Monospace Adalah jenis huruf yang mempunyai jarak/lebar yang sama setiap hurufnya. Huruf W dan I akan mempunyai ruang yang sama. Contoh : Courier. Huruf pada mesin ketik adalah juga huruf Monospace. Dekoratif/Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Cocok dipakai untuk Headline.

Pengertian Sans Serif dan contohnya

Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan adalah modern, kontemporer, dan efisien. Contoh : Helvetica dan Arial. 

Ciri-ciri Roman/Serif

Roman/Serif Ciri dari huruf ini memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketitipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Contoh : Times New Roman .

Spacing Measurement

Spacing Measurement Istilah spasi sering digunakan dalam pekerjaan pengetikan naskah yang berarti interval antarelemen tipografi yang mencakup jarak antarhuruf ( kerning ),  jarak antarkata ( word spacing ) dan jarak antarbaris ( leading ). JARAK ANTARKATA Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antarkata adalah penyisipan potongan metal ( quad ) yang diletakkan di antara huruf yang satu dengan yang lain. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em . Ukuran dari setengah em adalah en . Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad -nya berukuran 10 pt x 10 pt. Untuk memperjelas gambaran tentang teknik tradisional ini, berikut adalah contoh penggunaan dengan satuan em dan en . JARAK  ANTARHURUF Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital composition  dihitung dengan system unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bah

Relative Measurement

Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah point (biasa disingkat dengan pt), pica (dibaca : paika), dan unit . Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar per satuan huruf serta jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit . Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi phototypesetting dan digital composition teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Ukuran huruf umumnya berkisar antara 4 sampai dengan 72  point. Di atas 12 point biasanya digunakan untuk display atau judul, sedang di bawah ukuran itu digunakan untuk teks. 72 point = 6 pica = 1 inch (1 inch = 2.539 cm) 12 point = 1 pica Acuan pengukuran tinggi sebuah huruf bukan dihitung dari tinggi huruf yang telah tercetak namun dihitung dari kedalaman body size .

Pengukuran dalam tipografi

  Pengukuran dalam Tipografi Susunan huruf-huruf pada sebuah naskah, buku, majalah dan sebagainya memiliki suatu disiplin dalam pengukuran dan proporsi. Hal tersebut mencakup : a. Relative Measurement ü   pengukuran tinggi huruf ü   panjang baris huruf b. Spacing Measurement ü   jarak antara huruf yang satu dengan yang lain ( kerning ) ü   jarak antar baris ( leading ) ü   jarak antar kata ( word spacing / tracking )

Keberadaan Ruang Negatife

Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground . Keberadaan ruang negatife dari seluruh huruf dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu : • Ruang negatif bersudut lengkung   • Ruang negatif bersudut persegi-empat   • Ruang negatif bersudut persegi-tiga  

Garis dasar yang mendominasi struktur huruf Ditinjau dari sudut geometri

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu : • Kelompok garis tegak-datar : E,F,H,I,L • Kelompok garis tegak-miring : A,K,M,N,V,W,X,Y,Z • Kelompok garis tegak-lengkung : B,D,G,J,P,R,U • Kelompok garis lengkung : C,O,Q,S

Bentuk Huruf

Bentuk Huruf Setiap bentuk huruf dalam sebuah alphabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata dapat membedakan antara huruf ‘m’, dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Salah satu hukum dari teori Gestalt membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground. Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.

Perkembangan Huruf

GOTHIC Titik puncak dari periode Gothic berlangsung antara abad ke-12 hingga abad ke-15 yang dimotori oleh para humanis Itali di jaman Renaissance. Periode Gothic ditandai dengan dimunculkannya kembali elemen-elemen klasik ke dalam perbendaharaan visual. Ciri dari huruf Gothic adalah dominasi garis-garis vertikal yang sangat kuat serta penggunaan ornament-ornamen pada huruf inisial. Tulisan bergaya Gothic secara umum sangat dekoratif serta sukar dibaca. Ini merupakan contoh dari peranan nilai estetik yang lebih dominan dibanding nilai fungsionalnya, seperti terlihat dari penamaan untuk salah satu huruf Gothic yang disebut Textura. RENAISSANCE Dalam dunia seni, periode Renaissance ditandai dengan kembalinya komponen klasik di berbagai media. Kata Renaissance berarti lahir kembali. Dalam dunia desain grafis lahirnya kembali kesusasteraan klasik dikaitkan erat dengan pendekatan-pendekatan yang inovatif terhadap desain-desain buku yang mencakup rancangan huruf, tata letak, ilustrasi gambar

Perkembangan Huruf

HALF-UNCIAL SCRIPTS Half-Uncial Scripts atau juga sering disebut Semi-Uncial Scripts merupakan bentuk asli (prototype) dari huruf kecil, yang tampil hampir bersamaan dengan Uncial Scripts di sekitar abad ke-4. Para penyalin huruf banyak menggunakan huruf ini untuk membuat catatan-catatan pendek yang biasanya dituliskan pada tepi sebuah naskah. Ukuran tinggi Half-Uncial Scripts adalah setengah dari Uncial Scripts dengan memberikan banyak tekanan pada ascender dan descender. CAROLINGIAN MINUSCULE SCRIPTS Di sekitar abad ke-7, ketika Charlemagne berkuasa menjadi pemimpin di sentral Eropa, ia banyak menatuh perhatian pada bidang pendidikan dan kesenian. Konon, Charlemagne tidak dapat membaca dan menulis, namun lewat gagasannya dibangun sebuah sekolah di istananya dimana diajarkan cara menyalin dan memproduksi naskah-naskah yang kelak menjadi sumber lahirnya kembali ilmu pengetahuan dan kesenian. Pada masa itu, para penyalin huruf memiliki kualitas keterampilan yang sangat buruk. Banyak sek

Perkembangan Huruf (Pengoalahan Citra Digital)

ROMAN SQUARE CAPITALS Bangsa Romawi dalam masa kejayaannya banyak membuat bangunan arsitektural berupa monument-monumen yang berukirkan huruf-huruf. Ukiran huruf pada sebuah monument memiliki keindahan rupa serta proporsi bentuk yang sangat baik. Garis-garis sederhana yang terdapat pada bangunan Capitalis Monumentalis terdiri dari garis tipis-tebal yang terstruktur dari bentuk geometric seperti kotak, segitiga, dan lngkaran. Huruf-huruf ini dikenal sebagai jenis Square Capitals dan merupakan cikal bakal dari huruf kapital yang digunakan sekarang. ROMAN SCRIPTS Salah satu gaya Roman Scripts yang teramat penting adalah Capitalis Quadrata yang banyak digunakan pada abad ke-2 hingga abad ke-5. Huruf ini dibuat dengan pena berujung datar, yang merupakan versi kaligrafi dari Square Capitals. Huruf ini banyak digunakan untuk naskah-naskah penting dan judul buku. Kontras yang kuat antara ketebalan strokes yang satu dengan yang lain merupakan cirri fisik dari huruf-huruf Roman Scripts. UNCIAL S

Penamaan komponen Visual menurut Danton Sihombing

Menurut Danton Sihombing (2001), terminologi umum yang digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf adalah : 1.  Capline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari setiap huruf besar 2.  Meanline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari badan setiap huruf kecil 3.  Baseline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian terbawah dari setiap huruf besar 4.  Descender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline 5.  Ascender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline 6.  X-Height : jarak ketinggian dari baseline ke meanline

Istilah lain Anatomi Huruf

Istilah lain yang berkaitan dengan anatomi huruf adalah sebagai berikut : Bowl, kurva parabola tertutup dan terbuka yang menciptakan kesan ruang di dalamnya. Counter , bagian dalam dari 'Bowl'.   Leg , bagian bawah huruf yang memiliki kesan "menopang" huruf tersebut. Misalkan bagian bawah huruf "L" dan garis diagonal bawah pada huruf "K". Shoulder , bentuk lengkung yang biasanya merupakan pangkal sebuah leg. Crossbar , merupakan bagian huruf yang menghubungkan antara stem utama dengan stem lainnya pada sebuah huruf   Axis , merupakan garis tak nampak yang membagi sebuah huruf sehingga bagian atas dan bawah akan membentuk sebuah axis.   Ear , terletak pada bagian atas kanan dari sebuah bowl umumnya ditemukan pada huruf "g", Tail , biasanya merupakan bagian yang berada di bawah garis decender. Secara umum ditemukan pada huruf "Q" dan ""g, j, p, q, y", namun pada jenis huruf dekoratif, biasanya muncul juga pad

Perkembangan Huruf

Perkembangan Huruf Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Dalam sejarah perkembangan tipografi lahirnya desain dan gaya huruf banyak dipengaruhi oleh faktor budaya serta teknik pembuatannya. Kejayaan kerajaan Romawi  di abad pertama yang berhasil menaklukan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikanya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alphabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alphabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R,S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z  ditambahkan dalam alphabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan, sehingga jumlah keseluruhan alphabet Latin menjadi 26

Sejarah Tipografi

Sejarah Tipografi Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua sebagai salah satu sarana utama dalam suatu komunitas, baik sebagai media untuk mentransmisikan informasi maupun media untuk kegiatan ritual. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks. Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Abad ke-7 Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta. Awal milenium kedua di Eropa lahir huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping, sehingga huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku. Penemuan mesin ce

Fungsi Utama Tipografi

Fungsi utama dari tipografi adalah membuat teks menjadi berguna dan mudah digunakan. Artinya tipografi berbicara tentang kemudahan membaca teks (readability) dan kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility). Readability dipengaruhi oleh :  Jenis huruf  Ukuran  Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, perataan dan sebagainya.  Kontras warna terhadap latar belakang. Sedangkan legibility ditentukan oleh :  Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.  Penggunaan warna  Frekuensi pengamat menemui huruf dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Tipografi

Pengertian Tipografi Secara etimologi, tipografi/typography berasal dari bahasa Yunani . Typos berarti bentuk, dan Graphein berarti menulis. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan. Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun output ke berbagai media cetak. Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas. Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dan sebagainya. Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahas

Penggunaan Painting Tool

Gambar
1)     Painting Tool Langkah untuk menggunakan Painting Tool adalah seperti berikut : 1.     Tentukan warna layer depan/ foreground . Gunakan palet Color atau Swatches. 2.     Pilih Brush Tool   atau Pencil Tool. 3.     Aturlah ukuran diameter Brush. 4.     Tentukan mode Blending untuk mengatur efek gambar pada pixel yang ada dalam gambar tersebut. 5.     Tentukan Opacity (tranparansi) untuk Brush / Pencil Tool , atau gunakan pilihan Pressure untuk Airbrush pada Optionbar. 6.     Geser pointer mouse dan buatlah sebuah objek pada area yang diinginkan. 7.     Brush Tool   , untuk membuat coretan halus dengan warna foreground yang berlaku saat itu. 8.     Pencil Tool , untuk membuat bentuk garis bebas dengan tepian tajam. 9.     Wet Edges , untuk menggambar dengan efek Water Color (cat air). 10. Untuk mendapatkan hasil goresan tepi kuas yang kuat, aturlah Hardness menjadi 100 %. 11. Untuk menggambar garis lurus dengan menggunakan salah satu piranti Painting